Jadi entrepreneur tak mesti memiliki ijazah sarjana serta modal besar. Yang dibutuhkan yaitu keberanian serta kadang-kadang modal nekat. Hal semacam ini yang dikerjakan oleh Andika Surachman (29 th.) serta Anniesa Hasibuan (28 th.), pendiri agen perjalanan First Travel yang cuma lulusan SMA.
Andika mengakui ‘terpaksa’ terjun ke dunia usaha. Pada 2004, Andika masih tetap bekerja di salah satu minimart di Jakarta juga sebagai karyawan. Dia bekerja sepanjang setahun saat sebelum jadi karyawan magang di Bank Bukopin dengan upah Rp50 ribu /hari.
Hidupnya beralih saat bapak mertuanya wafat pada Juni 2008. Mulai sejak menikah, Andika memanglah tinggal dirumah orang-tua Anniesa, sang istri. Wafatnya bapak mertua bikin Andika mesti memikul cost tiga adik iparnya yang masih tetap kecil.
Lantaran upah yang didapat dari tempat dia bekerja kurang, Andika mengambil keputusan menggadaikan motornya untuk buka usaha. Dengan modal Rp2 juta, Andika mengawali perjalanan juga sebagai seseorang pengusaha. Dia buka kios pulsa, jualan burger sampai sprei. Tetapi, modal Rp2 juta itu tak bertahan lama.
Kehabisan modal, Andika dengan berat hati menggadaikan rumah peninggalan bapak mertuanya. Dia memperoleh duit Rp50 juta dari hasil menggadaikan rumah itu ke bank. Dengan modal Rp50 juta tersebut, Andika kembali buka usaha baru. Lagi-lagi, usahanya tidak berhasil serta modal juga habis. Ujungnya, bank mengambil alih rumah punya almarhum bapak mertuanya serta memberi keunggulan duit Rp10 juta.
Dengan duit Rp10 juta itu, Andika mengambil keputusan untuk buka CV First Karya Paling utama yang beroperasi di sektor agen perjalanan. Mengapa agen perjalanan? Lantaran Andika serta Anniesa punya mimpi dapat berlibur keliling Indonesia. Uniknya, mereka sekalipun tidak paham menahu masalah usaha agen perjalanan. Seluruhnya dikerjakan dengan otodidak.
“Ketika pertama kali baru buka CV, saya serta istri menelepon seluruhnya nomer kontak yang ada di Yellow Pages untuk tawarkan layanan agen perjalanan. Tersebut yang bikin cost operasional bengkak, ” kata Andika.
Anniesa yang melakukan tindakan juga sebagai marketing turut menolong Andika dalam mencari client. Jerih payah mereka mulai menunjukkan hasil saat terima client Bank Indonesia yang mau memberangkatkan 100-an karyawannya untuk umroh. Walau tidak paham serta belum pernah umroh, Andika serta Anniesa berjudi dengan terima tawaran itu.
“Kami mujur lantaran memperoleh relasi disana yang jujur serta kerjanya bagus hingga client kami senang. Tersebut awal kami berdua terasa bahwa umroh ini bakal jadi usaha paling utama dari usaha kami, ” kata Anniesa.
Berhasil memberangkatkan 100-an karyawan BI, First Travel lalu memperoleh client baru lagi yakni Pertamina. Andika bercerita, First Travel datang terlambat untuk presentasi tender umroh karyawan Pertamina. Tetapi, tak tahu mengapa, mereka terus diizinkan untuk lakukan presentasi.
“Akhirnya, dari lima agen perjalanan besar lain yang datang pas saat serta telah lakukan presentasi, malah kami yang pada akhirnya diambil, ” ungkap Andika.
CV First Karya Paling utama juga pada akhirnya beralih jadi PT First Travel. Pelan namun pasti, First Travel mulai berhasil dalam usaha perjalanan umroh. Pada 2012 sukses memberangkatkan 800-900 orang serta satu tahun selanjutnya bertambah jadi 3. 600 orang. Pada 2014, First Travel dapat memberangkatkan 15. 700 orang serta th. ini telah ada 35-38 ribu calon jemaah yang bakal diberangkatkan umroh.
Berhasil yang dicapai pasangan suami istri itu membesarkan First Travel tak semudah membalikkan telapak tangan. Andika serta Anniesa sering jadi korban penipuan yang beberapa besar malah dikerjakan oleh orang dekatnya. Hingga satu saat mereka pernah putus harapan lantaran rugi beberapa ratus juta rupiah disebabkan ditipu rekan dekatnya.
“Kami saat itu pernah punya niat untuk lakukan bunuh diri. Saya serta istri telah parkir di lantai teratas di salah satu mal di Jakarta serta cuma tinggal memajukan mobil sedikit saja agar dapat jatuh ke bawah. Namun kami pada akhirnya sadar, bagaimanakah dengan nasib anak kami, lantas adik-adik kami. Pada akhirnya, kemauan itu kami batalkan, ” kata Andika.
Lantaran kerap ditipu oleh rekan dekatnya, Andika serta Anniesa mengambil keputusan tidak ingin terima karyawan yang mereka kenal. Sekarang ini, First Travel telah memiliki 60 karyawan serta mempunyai cabang di London. Andika serta Anniesa membagi rahasia berhasil membesarkan First Travel yakni keyakinan.
“Kalau mesti pilih pada keyakinan atau service jadi saya bakal tentukan keyakinan. Lantaran, keyakinan itu sulit untuk didapat. Sekali anda mencederai keyakinan orang jadi susah untuk bikin orang itu yakin lagi pada anda. Tersebut mengapa First Travel tak pernah jor-joran dalam lakukan promosi. Kami cuma memercayakan keyakinan dari pelanggan kami, ” terang Andika.
Saat ini, First Travel telah jadi salah satu agen perjalanan umroh terkenal di Indonesia. Th. lantas, omzetnya mencaapi 30 juta dolar Amerika. Th. ini, Andika membidik dapat mencapai omzet 40-50 juta dolar Amerika. Tak ada yang menganggap bahwa Andika serta Anniesa mengawali usaha itu cuma bermodalkan ‘dengkul’ dan duit hasil menggadaikan rumah bapak mertua.
Вторым мюзиклом в сезоне 2015 года в Чичестерском фестивальном театре будет "A Damsel in Distress"
О большинстве скульптур можно сказать цветаевскими строками: «кто создан из камня, кто создан из глины…». А вот работы талантливого итальянского художника
Пьетро Д'Анджело (Pietro D'Angelo) созданы… из скрепок. Казалось бы, баловство чистой воды, однако, увидев, как из мельчайших канцелярских принадлежностей «вырастает» человеческое тело, трудно не восхититься подобным творческим экспериментом.
Подробнее..
URL записи